Sistem Saraf

Fungsi utama saraf dalam tubuh adalah untuk mengatur aktivitas-aktivitas tubuh terutama otot-otot. Untuk melaksanakan tugas tersebut, susunan saraf dibagi menjadi dua bagian : bagian sensorik untuk melaporkan dan menganalisis keadaan lingkungan, bagian motorik untuk mengatur otot-otot dan sekresi kelenjar. Bagian sensorik bekerja melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perasaan. Setelah informasi dari berbagai indera disampaikan ke otak, otak akan menentukan gerakan yang paling sesuai, bila memang diperlukan, dan sebagai pelaksana adalah otot-otot seluruh tubuh.
Salah satu fungsi yang sangat penting dari susunan saraf ialah mengendalikan orang yang sedang berjalan. Ketika berjalan tubuh harus ditopang untuk melawan gaya gravitasi, kedua tungkai harus bergerak ritmis, keseimbangan harus dipertahankan, dan arah gerak dari anggota badan harus ditentukan.
Susunan Saraf Otonom
Susunan saraf otonom sebenarnya merupakan bagian saraf motorik, mengatur fungsi-fungsi tubuh bagian dalam. Kerja susunan saraf otonom terutama menimbulkan kontraksi atau relaksasi otot polos, yang merupakan bagian utama dari organ dalam tubuh. Serabut otot polos adalah jauh lebih kecil dibanding serabut yang melekat pada seluruh rangka tubuh. Yang terakhir ini disebut otot rangka. Otot rangka biasanya tersusun sebagai lembaran-lembaran otot yang lebar. Contohnya traktur gastrointestinalis, kandung kemih, rahim, saluran-saluran empedu, dan pembuluh darah semuanya terutama terdiri dari lembaran-lembaran otot polos yang dibangun menjadi bentuk pipa atau bundaran. Saraf otonom di bagian ini dapat menimbulkan kontraksi atau relaksasi otot.
Saraf otonom juga mengatur sekresi kelenjar-kelenjar traktur gastrointestinalis dan kelenjar-kelenjar lain di seluruh tubuh. Ujung-ujung saraf otonom bahkan mensekresi hormon-hormon yang dapat meningkatkan atau menurunkan kecepatan reaksi kimia di dalam jaringan tubuh.
Terakhir, susunan saraf otonom membantu mengatur jantung yang terdiri dari otot jantung, yaitu sejenis otot yang sifatnya terletak antara otot polos dan otot rangka. Rangsangan terhadap serabut saraf simpatis dari susunan otono mengakibatkan kecepatak dan kekuatan kontraksi jantung meningkat, sedangkan rangsangan terhadap serabut parasimpatis menimbulkan akibat sebaliknya.